Sabtu, 01 September 2012

LEMBAGA SOSIAL

BAB I
PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Masyarakat adalah kesatuan individu yang terikat oleh suatu tata cara, kebiasaan atau adat istiadat tertentu, yang dianut oleh anggota anggotanya. Dari sudut formalnya dapat dikatakan hidup bermasyarakat adalah suatu bentuk kehidupan bersama manusia. Antara manusia satu dengan manusia lainnya saling menghubungkan sikap, tingkah laku, dan perbuatannya, bersama-sama menunjukkan kesediaan menjunjung tinggi dan melaksanakan tata cara yang dianggap perlu dan penting yang menganggap orang atau sebagai sesama anggotanya sebagai suatu kelompok. Dalam hal bertingkah laku inilah manusia harus mempunyai pedoman dan pegangan agar tingkah lakunya tidak menyeleweng, yaitu yang disebut dengan lembaga kemasyarakatan.
Lembaga kemasyarakatan merupakan terjemahan langsung dari istilah asing social-institution. Lembaga kemasyarakatan ataupun lembaga social itu mempunyai pengertian, yaitu keseluruhan peraturan, norma-norma, adapt istiadat yang mendapat dukungan dari masyarakat dalam mempertahankan nilai-nilai yang penting dan kemudian mengatur hubungan-hubungan social antara para anggota masyarakat dalam memenuhi hubungan social antara para anggota masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya, demi kesejahteraan mereka sendiri.
Selama manusia satu dengan manusia lain mengganggap sebagai sesama warga atau anggota masyarakat, berarti masing-masing telah menyadari dan menghargai adanya lembaga-lembaga kemasyarakatan yang telah terbentuk. Dengan demikian, kita perlu mempelajari lembaga kemasyarakatan karena lembaga kemasyarakatan itu sendiri mempunyai fungsi sebagai pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan; menjaga kebutuhan masyarakat; memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian social (social control) yang artinya system pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.

II. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian lembaga sosial?
2. Bagaimana proses pertumbuhan lembaga sosial?
3. Apa cirri-ciri lembaga sosial?
4. Apa saja tipe lembaga sosial?
5. Apa saja lembaga yang penting di dalam masyarakat?
6. Apa saja fungsi lembaga penting tersebut?


III. TUJUAN PENULISAN

Selain untuk meemenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi, pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan wawasan kepada pembaca mengenai lembaga sosial yang terdapat dalam masyarakat dan menghormati norma-norma atau aturan yang berlaku.
Dan agar dapat mengetahui macam-macam lembaga sosial dan berbagai macam fungsinya yang sangat bermanfaat untuk kehidupan bermasyarakat.


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LEMBAGA SOSIAL

Lembaga sosial adalah seperangkat norma yang saling berkaitan, bergantung yang berguna mengatur hubungan antar warga masyarakat agar berjalan dengan tertib dan teratur.
Lembaga Sosial menurut para ahli:
a. Mac Iver dan Page yaitu tata cara atau prosedur yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia yang berkelompok dalam suatu kelompok kemasyarakatan yang dinamakan asosiasi
b. Horton dan Hunt, lembaga sosial adalah suatu sistem norma untuk mencapai tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dipandang penting
c. Kornblum mengemukakan bahwa lembaga sosial sebagai suatu struktur status dan peran yang diarahkan ke pemenuhan keperluan dasar anggota masyarakat
d. Koentjoroningrat memberi batasan yang dimaksud dengan pranata sosial adalah sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat itu untuk berinteraksi menurut pola resmi atau suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kompleks khusus dalam kehidupan manusia

B. PROSES PERTUMBUHAN LEMBAGA SOSIAL

a. Berdasarkan kekuatan pengikatnya: terbentuk melalui cara(usage), kebiasaan (folkways), tata kelakuakn (mores) dan adat (custom)
b. Berdasarkan proses norma-norma dalam pembentukannya sebagai lembaga yaitu proses pelembagaan (institutionalization) , yaitu dikenal, diakui, dihargaai dan ditaati dalam kehidupan serta norma norma yang internalized yaitu norma telah meresap dalam jiwa anggota masyarakat
c. Unsur penting lembaga sosial yaitu
1. berkaitan dengan kebutuhan pokok
2. merupakan seperangkat aturan
3. merupakan cara bertindak yang mengikat

C. CIRI – CIRI LEMBAGA SOSIAL

1. Merupakan suatu organisasi pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktivitas kemasyarakatan dan hasilnya terdiri atas adat istiadat, tata kelakuan dan kebiasaan serta unsur-unsur kebudayaan yang secara langsung dan tidak tergabung dalam suatu unit yang fungsional
2. Mempunyai tingkat kekekalan tertentu sehingga orang menganggapnya sebagai himpunan norma yang sudah sewajarnya harus dipertahankan
3. Mempunyai suatu atau beberapa tujuan tertentu
4. Mempunyai alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai tujuan
5. Mempunyai lambang atau simbol yang menggambarkan tujuan dan fungsinya
6. Mempunyai tradisi tertulis ataupun tidak tertulis yang merupakan dasar dari pranata yang bersangkuat dalam menjalankan fungsinya
Unsur penting Lembaga Sosial
1. Pranata sosial mencakup kebutuhan dasar (basic need)
2. Merupakan seperangkat aturan dan perilaku yang relatif tetap, tersusun dan terstruktur
3. Merupakan cara bertindak yang mengikat

Cara Mempelajari Lembaga Sosial

1. Analisis secara historis, bertujuan meneliti sejarah timbul dan berkembangnya
2. Analisis komparatif, bertujuan menelaah suatu lembaga tertentu dalam berbagai masyarakat berlainan atau berbagai lapisan sosial masyarakat
3. Analisis fungsional, yaitu menganalisis hubungan antara lembaga-lembaga dalam masyarakat

Fungsi Pranata

1. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
2. Meberikan pedoman pada anggota anggota masyarakat bagaimana ia harus bertingkah laku di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat yang bersangkuatan
3. Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk menandakan sistem pengendalian sosial yaitu sistem pengawasan dari masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya

D. TIPE – TIPE LEMBAGA SOSIAL

1. Berdasar sistem nilai yang diterima masyarakat:
Basic Institution, dianggap sebagai lembaga yang sangat penting untuk memelihara dan mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Misal: keluarga, sekolah.
Subsidiary institution, sebagai sesuatu yang dianggap kurang penting dalam masyarakat. Misal: rekreasi.

2. Berdasar pengembangannya:
Crescive institution, lembaga paling primer yang secara tak sengaja tumbuh dari adat istiadat masyarakat. Misal: hak milik, perkawinan.
Enacted Institution, lembaga yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan tertentu. Misal: lembaga pendidikan, lembaga ekonomi.

3. Berdasar sudut penerimaan masyarakat:
Approved Institution, lembaga yang diterima oleh masyarakat. Misal: sekolah, perusahaan dagang.
Unsanction Institution, ditolak oleh masyarakat dan cukup sulit untuk diberantas. Misal: kelompok penjahat, penodong.

4. Berdasar faktor penyebarannya:
General Institution, dikenal oleh seluruh lapisan masyarakat dunia. Misal: Agama.
Restricted Institution, dianut oleh masyarakat-masyarakat tertentu di dunia. Misal: Islam, Budha.

5. Berdasar fungsinya:
Operative Institution, lembaga yang menghimpun pola atau tata cara untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan. Misal: lembaga industrialisasi.
Regulative Institution, bertujuan mengawasi adat istiadat atau tata kelakuan di masyarakat. Misal: lembaga hukum sepoerti kejaksaan, pengadilan.

E. BEBERAPA LEMBAGA YANG PENTING DI MASYARAKAT

1. Lembaga Keluarga

 Karakteristik Keluarga:
1) merupakan hubungan perkawinan
2) bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang dibentuk atau dipelihara
3) mempunyai suatu sistem tata nama (nomeclatur) termasuk perhitungan garis keturunan
4) mempunyai fungsi ekonomi yang dibentuk oleh anggotanya
5) merupakan tempat tinggal bersama, rumah atau rumah tangga

 Ciri – ciri Keluarga
Merupakan gemeinscaft yang didalamnya terdapat ciri kelompok primer, yaitu :
1) antar anggota mempunyai hubungan yang intim dan hangat
2) kooperatif
3) face to face
4) anggota keluarga memberlakukan anggota yang lain sebagai tujuan bukan alat untuk mencapai tujuan

 Proses Terbentuknya Keluarga
1) tahap formatif atau pre neptual, masa persiapan sebelum perkewinan. Meliputi peminangan atau pertunangan
2) tahap perkawinan atau nuptual stage, yaitu ketika dilangsungkannya perkawinan dan sesudahnya tetapi sebelum melahirkan anak- anak
3) tahap pemeliharaan anak-anak atau child rearing stage yaitu keluarga dengan anak-anak hasil perkawinan
4) Tahap keluarga dewasa atau maturity stage yaitu suatu kelaurga dengan anak-anak yang telah mampu berdiri sendiri dan membentuk keluarga baru
Menurut UU No 1 Tahun 1974
Perkawinan adalah ikatan lahir dan batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan YME
Perkawinan harus didasarkan persetujuan kedua calon mempelai, keduanya sebaiknya sudah berusia 21 tahun keatas

 Fungsi dan Peran Lembaga Keluarga
Menurut Horton dan Hunt :
1. pengaturan hubungan biologis
2. reproduksi
3. sosialisasi
4. afeksi
5. definisi status
6. perlindungan dan ekonomi

Ada pula yang menambahkan keluarga berfungsi sebagai pengawas atau kontrol sosial
Fungsi latennya adalah menerusan gelar kebangsawanan
Adapun peran keluarga adalah dasar pembantu utama struktur sosial yang lebih luas. Jadi keluarga sebagai wadah pembentukan tingkah laku masyarakat termasuk dalam saluran penerus tradisi/budaya dalam masyarakat
Berkembangnya gaya hidup baru yang merusak fungsi keluarga menurut Giddens yaitu: hidup bersama diluar nikah (cohabitation), keluarga orang tua homoseksual (gay parent families) dan hidup membujang.
 Tujuan perkawinan:
a. Mendapat keturunan
b. Meningkatkan derajat dan status sosial
c. Mendekatkan hubungan kekerabatan yang renggan.
d. Agar warisan tidak jatuh ke orang lain

 Manfaat perkawinan:
a. Terpeliharanya kehormatan
b. Menghubngkan tali kekeluargaan dan memperbanyak keluarga
c. Membentuk keluarga dan masyarakat sejahtera

 Bentuk perkawinan dalam lembaga keluarga:
Menurut jumlah suami atau istri.
a. Monogami, perkawinan seorang pria dengan seorang wanita.
b. Poligami:
 Poligini, pria dengan istri lebih dari satu.
 Poliandri, wanita bersuami lebih dari satu.

Menurut asal suami atau istri

1. Endogami, perkawinan di lingkungan sendiri (satu klan, etnis, suku, dll).
2. Eksogami, perkawinan yang bebas memilih jodoh di luar lingkungannya.

Eksogami terbagi dua yaitu:
Connubium circulasi/asymetris (sepihak), perkawinan antara dua klan dimana masing-masing klan hanya mempunyai satu kedudukan sebagai pemberi atau penerima gadis. Umunya temui pada suku Batak dan Ambon.
Connubium symetris, perkawinan dua klan yang saling tukar menukar jodoh.

Pada perkawinan Eksogami dikenal dua istilah yaitu:
 Homogami, perkawinan dari dua lapisan sosial yang sama.
 Heterogami, perkawinan dari dua lapisan sosial yang berbeda.

Menurut hubungan kekerabatan

1. Cross cousin, perkawinan antara saudara sepupu yaitu perkawinan dengan anak saudara laki-laki ibu atau dengan anak saudara perempuan ayah.
2. Paralel cousin, perkawinan antara saudara sepupu dimana ayah-ayah mereka atai ibu-ibu mereka bersaudara.
3. Eleutherogami, perkawinan antar pria dan wanita dari keluarga atau klan mana saja.

Menurut pola menetap sesudah menikah
a. Patrilokal (virilokal), sesudah menikah tinggal di keluarga pihak laki-laki.
b. Matrilokal (otorilokal), sesudah menikah tinggal di keluarga pihak perempuan.
c. Bilokal, menetap pergantian diantara keluaraga suami dan keluarga istri.
d. Neolokal, bertempat tinggal di tempat yang baru.
e. Avunkulokal, pengantin menentap dirumah saudara laki-laki ibu (paman) dari pihak suami.
f. Natalokal, suami istri bertempat tinggal di tempat kelahirannya masing-masing dan hanya bertemu dalam waktu yang relatif pendek.
g. Utrolokal, pasangan bebas menentukan tempat tinggalnya.
h. Komonlokal, pasangan tinggal dalam kelompok yang terdiri dari orang tua kedua belah pihak.

Susunan Keluarga:

a. Bilateral, keluarga dihitung melalui pihak ayah dan ibu. Terbagi atas:
• Ambilineal, kekerabatan terkadang dari ayah atau melalui ibu.
• Konsentris, kekerabatan dihitung sampai jumlah tertentu dari pihak ayah dan ibu.
• Primogenitur, kekerabatan dihitung dari ayah atau ibu yang usianya termuda (bungsu).
b. Unilateral, keluarga dihitung dari satu pihak saja yaitu ayah atau ibu saja. Terbagi atas:
• Patrilineal, kekerabatan dihitung dari pihak ayah.
• Matrilineal, kekerabatn dihitung dari pihak ibu.



2. Lembaga Pendidikan

Lingkungan pendidikan dibedakan menjadi 3, keluarga (informal), sekolah (formal) dan masyarakat (non formal), misalnya kursus dan bimbingan belajar.

Menurut Horton dan Hunt fungsi lembaga pendidikan adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Manifest Pendidikan

Fungsi Utama Manifes Pendidikan
Fungsi manifest pendidikan merupakan fungsi yang tampak dan dapat dirasakan manfaat nya secara langsung oleh masyarakat
1) membantu orang untuk sanggup mencari nafkah
2) menolong orang untuk mengembangkan potensinya demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pembangunan masyarakat

2. Fungsi Tambahan Manifest Pendidikan
1) melestarikan kebudayaan melalui proses pewarisan
2) merangsang partisipasi demikratis dan mengembangkan kemampuan berfikir rasional
3) memperkaya kehidupan dengan pengembangan cakrawala intelektual dan estetika
4) meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri melalui bimbingan pribadi dan berbagai kursus
5) meningkatkan taraf kesehatan melalui olah raga
6) menciptakan warga negara yang patriotik melalui berbagai pelajaran
7) menunjang integrasi antara ras yang berbeda
8) membentuk kepribadian melalui tata tertib dan aturan lembaga pendidikan

3. Fungsi Laten Pendidikan
1. Menciptakan ketidakdewasaan atau memperpanjang masa remaja
2. Mengurangi pengendalian orang tua
3. Menyediakan sarana untuk pembangkangan
4. Mempertahankan sistem kelas sosial
5. Alat mobilitas sosial

3. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi merupakan lembaga yang menangani masalah kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakat
Ada beberapa tipe sistem ekonomi di dunia yaitu:
a. Tipe ekonomi campuran yaitu gabungan antara sistem kapitalis dan sosialis
b. Tipe ekonomi Komunis
c. Sistem ekonomi masyarakat fasis yaitu masyarakat yang dipimpin oleh suatu partai diktaktor yang diorganisir oleh seorang pimpinan yang kharismatik
d. Sistem ekonomi Indonesia bertumpu pada pasal 33 UUD 1945

Fungsi Lembaga Ekonomi
Dalam hal ini mengacu pada fungsi pasar yaitu:
a. mengatur kehidupan sosial dan ekonomi
b. tempat pertukaran bebas
c. mengubah struktur sosial budaya

4. Lembaga Politik

Kornblum mendefinisikan institusi politik sebagai seperangkat norma dan status yang mengkhususkan diri pada pelaksanaan kekuasaan dan wewenang.
Terbentukanya suatu lembaga politik dalam arti terbentuknya suatu nation (bangsa) dalam suatu negara adalah sebagai berikut:

1) mengadakan kegiatan dan proyek yang dapat menjawab keinginan warga masyarakat
2) menekan adanya persamaan nilai, norma atau sejarah melalui pengajaran di sekolah , media massa
3) pembentukan tentara nasional dari suatu negara merdeka dengan partisipasi semua golongan yang ada dalam masyarakat
4) mengadakan upacara pada kesempatan tertentu

Menurut Weber dominasi dibagi menjadi 3 jenis

§ Dominasi karismatis
Keabsahannya didasarkan pada kepercayaan bahwa pemimpin mempunyai kemampuan yang luar biasa. Pemimpin karismatis menjalankan kekuasaannya berdasarkan kepercayaan para pengikutnya yang meyakini pemimpin telah menerima wahyu Tuhan, memiliki kekuatan dan sifat kepahlawanan yang luar biasa.
§ Dominasi tradisional
Keabsahannya didasarkan pada tradisi yang berasal dari pemimpin karismatis yang digantikan oleh keturunannya. Dalam hal ini dominasi terjadi disebabkan oleh adanya warisan dari pemimpin sebelumnya.
§ Dominasi legal rasional
Keabsahannya didasarkan pada aturan hukum yang dibuat dengan sengaja berdasar pertimbangan rasional. Pemimpin ditunjuk berdasar aturan hukum yang berlaku.

Bentuk-bentuk pemerintahan sebagai wujud keberadaan lembaga politik:
o Republik
Dipimpin oleh presiden sebagai pemegang kekuasaan eksekutif yang dipilih oleh parlemen. Sementara kekuasaan yudikatif dipegang oleh lembaga peradilan. Memiliki beberapa variasi bentuk seperti republik monarki dan republik parlementer.
o Monarki
Dipimpin oleh raja atau ratu dan jabatan diperoleh berdasar keturunan dan berlaku seumur hidup.
o Kekaisaran
Kepala negara adalah seorang kaisar dan jabatan ini berlaku turun temurun.
Pada lembaga politik terdapat keterkaitan antara kekuasaan dan dominasi.

Lembaga politik mempunyai fungsi umum sebagai berikut:

1) Menghubungkan antara kekuasaan dengan warga masyarakat sehingga keteraturan tertib sosial terpelihara
2) Menangani masalah administrasi dan tata tertib umum demi terciptanya keamanan dan ketentraman masyarakat
Adapun yang ditertibkan adalah kepentingan-kepentingan dari warga masyarakat itu sendiri sehingga tidak terjadi benturan antara kepentingan antar individu maupun kelompok. Untuk melaksanakan suatu kebijakan suatu lembaga memerlukan kekuasaan dan kewenangan dengan demikian kehidupan politik tidak lepas dari sistem penagturan pembagian kekuasaan dan kewenangan. Pembagian kekuasaan dan kewenangan di negara Indonesia dibagi menjadi kekuasaan legislatif, kekuasaan yudikatif dan kekuasaan eksekutif.

Sebagai wujud nyata atau pelaksana dari kekuasaan, lembaga politik mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. melembagakan norma melalui undang-undang yang disampaikan oleh badan legislatif
2. melaksanakan undang-undang yang telah disetujui
3. meyelesaikan konflik yang terjadi di antara para warga masyarakat sehubungan dengan kepentingan tertentu dari warga masyarakat yang bersangkutan
4. menyelenggarakan pelayanan seperti perawatan kesehatan, pendidikan, kesejahteraan dan seterusnya
5. melindungi para warga mayarakat atau warga negara dari serangan bangsa lain
6. memelihara kesiapsiagaan atau kewspadaan dalam menghadapi bahaya

5. Lembaga Agama

Menurut Horton dan Hunt agama mempunyai fungsi manifest dan laten. Fungsi manifest agama berkaitan dengan segi-segi doktrin, ritual dan aturan perilaku dalam agama.Fungsi laten dari agama yaitu membagi masyarakat dunia ke dalam golongan sosial, kelas sosial dan atas dasar agama ataupun tingkat keimanan. Secara sosiologis agama sangatlah penting bagi kehidupan manusia karena pengetahuan dan keahlian tidak berhasil menjawab seluruh persoalan yang dihadapi manusia. Menurut Durkheim fungsi agama dari segi mikro yaitu melalui komunikasi dengan Tuhannya orang yang beriman akan menjadi lebih kuat sehingga menurutnya fungsi agama ialah untuk menggerakkan kita dan membantu kita untuk hidup. Dari segi makro, agama menjalankan fungsi positif karena memenuhi kebutuhan masyarakat untuk secara berkal menegakkan dan memperkuat perasaan dan ide kolektif yang menjadi ciri dan inti persatuan masyarakat tersebut.

Dua unsur lembaga agama:
o Imanen, berhubungan dengan dunia ini dan berada di dunia ini pula.
o Transeden, berhubungan dengan dunia “fana” dan berada diluar jangkauan pengindraan manusia.

Unsur lembaga agama:
o Kepercayaan.
o Praktek keagamaan.
o Simbol keagamaan.
o Umat.
o Pengalaman keagamaan.

Fungsi pokok lembaga agama:
1. Bantuan terhadap pencarian identitas moral.
2. Memberikan penafsiran untuk menjelaskan keberadaan manusia.
3. Peningkatan kehidupan sosial mempererat hubungan sosial.

Fungsi manifes lembaga agama:
a. Doktrin, yaitu bentuk keyakinan yang menjabarkan hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan antar manusia.
b. Ritual, yaitu sekelompok aturan sebagai dasar pelaksanaan praktek keagamaan.
c. Seperangkat norma perilaku yang konsisten dengan doktrin tersebut.

Fungsi laten lembaga agama:
a. Tingkat mikro, yaitu menggerakkan manusia untuk hidup dan memberi dorongan untuk semangat hidup.
b. Tingkat makro, yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tegaknya dan kuatnya perasaan, ide-ide kolektif yang menjadi inti dan ciri persatuan.

Adapun fungsi agama secara umum adalah :
1. sumber pedoman hidup bagi individu maupun kelompok
2. mengatur hubungan antarmanusia dan manusia dengan Tuhannya
3. merupakan tuntunan prinsip benar dan salah
4. pedoman mengungkapkan rasa kebersamaan
5. pedoman perasaan keyakinan (belief)
6. mengungkapkan keindahan (estetika)
7. pedoman jiwa dalam mencari ketenangan dan kesegaran jiwa
8. memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu agama


BAB III
PENUTUP
I. KESIMPULAN
Lembaga kemasyarakatan merupakan satuan norma khusus yang menata serangkaian tindakan yang berpola untuk keperluan khusus manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Pada dasarnya, lembaga kemasyarakatan berfungsi untuk sebagai pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap di dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan; menjaga kebutuhan masyarakat; memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan system pengendalian social (social control) yang artinya system pengawasan masyarakat terhadap tingkah laku anggota-anggotanya.
Proses pertumbuhan Lembaga Kemasyarakatan ada dua, yang pertama terbentuk dari norma-norma masyarakat dan yang kedua dari sistem pengendalian sosial (social control). Dari norma-norma masyarakat, Lembaga Kemasyarakatan dapat timbul secara tidak terencana dan terencana.
Ciri-ciri umum lembaga kemasyarakatan adalah suatu lembaga kemasyarakatan mempunyai suatu pola pemikiran dan juga pola perilaku; suatu lembaga kemasyarakatan juga mempunyai tingkat kekekalan, tujuan, alat-alat kelengkapan, lambang, dan suatu tradisi tertentu.
Jenis-jenis Lembaga Kemasyarakatan ada 5 yaitu pranata keluarga, pranata pendidikan, pranata ekonomi, pranata agama, dan pranata politik. Ada pula cara mempelajari Lembaga Kemasyarakatan dengan tiga golongan pendakatan yaitu analisis secara historis, analisis komparatif, dan analisis fungsional.

II. KATA PENUTUP

Dengan berakhirnya pembahasan pada makalah ini, kami harap pembaca dapat memetik ilmu yang terdapat pada makalah ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk lebih baik lagi. Terimakasih kepada pihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini. Dan dapat lebih memahami tentang arti penting adanya lembaga sosial di masyarakat yang mengatur norma-norma dalam kehidupan.

III. DAFTAR PUSTAKA

http://yuniesti.blogspot.com/
http://www.sosiosejarah.com/2011/09/materi-lembaga-sosial-pranata-sosial.html
http://agsasman3yk.wordpress.com/category/sosiologi-sma/sosiologi-sma-xii-ips/
http://abbashusaini.blogspot.com/2012/01/materi-sosiologi-xii-ips-02.html

SEMOGA BERMANFAAT ツ

0 komentar: