Senin, 03 September 2012

Need Share About This

Beberapa bulan lalu sempet ngerasain sesuatu yang ngga pernah aku bayangin sebelumnya. Ya, aku menderita Vertigo. Ngga tau baru gejala atau udah pasti, sama aja mungkin yang dirasain. Ini penyakit yang paling menyeramkan yang pernah aku derita selama ini. Sebelumnya, aku pengen teman-teman baca pengantarnya dulu.
Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar biasa. Seorang yang menderita vertigo perasaannya seolah-olah dunia sekeliling berputar (vertigo objektif) atau penderita sendiri merasa berputar dalam ruangan (vertigo subjektif). Bagi masyarakat awam vertigo disebut juga sebagai tujuh keliling.
Perasaan pusing ini selain disertai rasa berputar kadang-kadang disertai mual dan muntah. Bila gangguan ini berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan terjatuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari. Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam, tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak bergerak sama sekali. Penyebabnya: Keadaan lingkungan, motion sickness (mabuk darat, mabuk laut) obat-obatan, alkohol, gentamisin, kelainan sirkulasi Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak) pada arteri vertebral dan arteri basiler.

Sempet ngerasa ngeri juga pas baca salah satu artikel yang judulnya Vertigo Gejala Awal Serangan Stroke (╥﹏╥) 
Pas puasa hari pertama aku ngerasain penyakit itu. Aku belum menganggapnya serius waktu itu, aku hanya berpikir kalau aku hanya pusing biasa. 
Sampai beberapa hari kedepan, ini yang berkali-kali aku rasain, pusing yang sangat hebat, ngerasa mau dijatuhin dari ketinggian berpuluh-puluh kaki, setelah itu ngerasain muntah yang ngga mungkin bisa ditahan lagi.
Sempet ngga puasa sampe beberapa hari gara-gara penyakit ini. Ngga berangkat sekolah, ngga nafsu makan, ngga bisa ngapa-ngapain. Hanya bisa tiduran diatas kasur, hanya bisa ngerepotin orang tua, ngga berani terlalu banyak gerak karena bisa ngerasain pusing lagi. Ini bukan pusing biasa, ini pusing yang prosesnya seperti drama di mata pelajaran bahasa Indonesia, yaitu pertikaian, dan akhirnya klimaks, kemudian anti klimaks. Ya begitulah aku mengibaratkannya.
Aku bersyukur hal ini tidak berlangsung lama, setelah aku berobat ke dokter.
Kadang aku masih ngerasain pusing kalau terlalu lelah, tapi itu hanya pusing biasa.
Aku bersyukur, punya keluarga yang begitu pengertian, temen-temen yang perhatian, dan "dia" yang selalu marah jika aku ngga mau istirahat. 
Maaf jika aku selalu ngerpotin kalian (⌣́_⌣̀)

0 komentar: